Monthly Archives: December 2015

Manfaatkan Akses Internet Cepat untuk Turunin Berat Badan

Respons positif terus saya terima sejak tulisan mengenai cara menurunkan berat badan versi diri sendiri dipublish dua minggu lalu. Tidak sekadar ucapan selamat dan minta tip dan trik, ada juga yang secara khusus minta tolong ditanyakan bagaimana progres diet mereka setiap satu atau dua minggu sekali. Bahkan, salah seorang junior di kampus dulu, menganjurkan aktifkan skype setiap kali saya latihan. Dengan adanya layanan #4Gplus4all tentu tidak jadi masalah. Cuma saya yang malas. Repot.

Saya senang cukup banyak yang mengapresiasi tulisan tersebut. Namun, respons seperti itu menjadi tanggung jawab sangat besar buat saya. Takut kalau berat badan mereka tidak turun juga, malah jadi ogah-ogahan buat diet. Saya selalu berpesan bahwa metabolisme masing-masing orang berbeda. Juga kadar lemak di tubuh masing-masing.

Semua pertanyaan berusaha saya jawab. Mayoritas pertanyaan klise. “Memangnya harus nge-gym supaya berat badan turun?”, tentu jawabannya adalah tidak. Saya pribadi sering melakukan aktivitas fisik di rumah bermodalkan kuota internet, lalu mengakses YouTube. Terutama para pengguna 4Gplus4all IM3 Ooredoo, sayang sekali jika hanya menggunakan layanan tersebut buat main games.

Layanan yang baru saja diluncurkan pada 1 Desember 2015 ini adalah jawaban untuk kebutuhan Indonesia sebagai banga digital atau #IndonesiaDigitalNation, sekaligus memberi pengalaman internetan lebih cepat.

Inilah kegiatan sederhana saya dengan memanfaatkan layanan tersebut. Tidak banyak yang tahu kalau kegiatan di bawah ini dapat membakar banyak kalori.

1. Jalan kaki

Saya berusaha untuk rajin jalan kaki setiap hari. Maka saat lagi malas atau waktu yang terasa mepet untuk melipir ke tempat fitnes, saya jalan kaki saja. Biasa dari kantor ke stasiun Palmerah. Jaraknya cuma dua kilometer. Terkadang kalau otak lagi benar, bisa tuh jalan kaki sampai Sudirman. Pernah juga jalan kaki sampai Monas. Tapi nggak sering :p

Memang jalan kaki bisa bakar banyak kalori? Jangan salah. Banyak penelitian, termasuk narasumber saya sendiri mengatakan, jalan kaki bisa bakar banyak kalori. Memang tidak sebanyak ketika kita lari atau aerobik yang intens selama 30 menit. Jika jalan kaki dilakukan dengan ritme yang berubah-ubah, lima menit pertama pelan, lima menit berikutnya sedang, lima menit selanjutnya cepat, 100 sampai 150 kalori akan terbakar meski dilakukan hanya 20 menit.

Supaya lebih semangat jalan kakinya, putar beberapa lagu di YouTube. Seperti Sorry milik Justin Bieber, Twerk it Like Miley, dan lagu lain dengan aliran electronic music dance (EDM) yang cocok didengarkan kala melakukan aktivitas ini.

Kecuali kalau jalan kakinya sama teman. Ajak dia ngobrolin apa saja biar jarak terasa dekat.

2. Freeletics

Gerakan aktivitas fisik satu ini memang cukup sederhana, muda, dan tidak memerlukan alat apa pun. Namun, begitu dicoba dan diulang sebanyak tiga set selama satu menit untuk masing-masing gerakan, sekujur tubuh bakal dibanjiri peluh.

Pelanggan layanan 4G bisa meniru gerakan freeletics di YouTube. Cari channel khusus yang membahas olahraga yang dapat dilakukan di mana saja ini. Termasuk di taman atau di pantai. Atau kalian bisa mengunduh aplikasinya di Appstore atau Google Play.

Coba buka video freeletics di bawah ini yang bisa dicoba di rumah.

Kalau saja rutin melakukan freeletics dengan melakukan macam-macam gerakan seperti jumping jack (melompat di tempat), squats jumps, leg lever, sprint, push up, dan sit up serta tidak lupa memperhatikan asupan makanan sehari-hari, dijamin perut buncit akan hilang dalam waktu singkat.

Atau coba intip akun Instagram freeletics Indonesia untuk melihat hasil dari para pelakunya. Di situ juga tertera jadwal mereka latihan. Kalau tidak salah setiap Rabu malam di GBK dan Sabtu pagi Taman Kerinci. Kalau beruntung, bisa ketemu Andien, sang founder.

3. Skipping

Lompat menggunakan tali skipping sebanyak yang kamu bisa, juga dapat membakar banyak kalori. Kalau mau melakukannya, usahakan jangan menyantap makanan yang berat seperti nasi Padang atau Mie Aceh. Sebab akan memberatkan perut kalian saja.

4. Dumble

Selain skipping, saya juga punya dumble seberat 5 kilogram. Supaya nggak bingung sama gerakannya, follow beberapa akun di Instagram yang rutin menggunggah video gerakan-gerakan bermain dumble. Gerakannya bervariasi. Mudah untuk ditiru. Kalau dirasa kurang greget, sontek gerakannya di YouTube . Ketik kata kunci ‘gerakan dumble untuk pemula’ akan muncul banyak video yang bisa dipilih.

Cukup banyak video mengenai gerakan sederhana untuk membakar kalori atau lemak yang dapat kita tiru di rumah dari situs YouTube. Cuma kendala ada pada jaringan yang susah sekali stabil. Bikin kita dongkol. Booooo.. Mau nge-YouTube  aje suseh beneur.. Apalagi mau streaming acara-acara tertentu, nggak yakin, deh!

Beruntunglah pengguna layanan 4Gplus IM3 Ooredoo. Untuk itu pergunakan dengan bijak layanan seperti ini.

Sebagai pengguna IM3 dari zaman masih three-second-an, layanan ini begitu saya nantikan. Apalagi bisa dinikmati saat berada di pedalaman atau daerah-daerah yang kurang terjamah. Dengan kecepatan tinggi dan bandwidth yang besar, kehadiran layanan ini dapat dimanfaatkan oleh siapa saja di kehidupan sehari-hari.

Pelaku diet kayak saya bisa menggunakan layanan ini untuk mencari semua informasi tentang pola diet dan olahraga yang benar. Dan segala sesuatu yang dapat menyokong program diet yang sedang dijalani itu.

Untung saya tipikal orang yang simple. Dengar lagu upbeat saja, kepala dan badan bisa goyang dengan sendirinya. Apalagi kalau gerakan dilakukan dengan benar selama lima belas sampai tiga puluh menit, kalori yang terbakar bisa sampai 50 sampai 100 ccal.

#4Gplus4all IM3 Ooredoo menjawab kebutuhan kita akan internet cepat di jaringan data kuat. #IndonesiaDigitalNation

Selain akses internet yang cepat dan jaringan data yang kuat, alasan lain harus beralih menggunakan layanan 4Gplus4all IM3 Ooredoo adalah harganya yang murah. Meski 4G harganya semurah 3G, vroh! Dapat bonus internetan 10GB dan 10.000 menit menelepon. Untuk mendapatkan semua bonus ini, tekan saja *123*46#.

Dapatkan juga bonus menarik lainnya dari layanan 4Gplus IM3 Ooredoo ini. Bonus sebesar ini, bisa-bisa saya yang gantian menghubungi si Kawan. Berhubung saya anaknya ogah rugi, seringnya dia yang menelepon saya.

Kalian yang belum punya kartu 4G USIM, silah tukarkan kartu lama dengan 4Gplus USIM cuma-cuma di gerai-gerai Indosat Ooredoo terdekat. Ini beneran bukan hoax! Butuh bukti? Cek info lengkap di situs 4Gplus IM3 Ooredoo.

Menjelajah Sudut Lain Kota Bandung

Udara di Sabtu subuh kemarin berhasil bikin saya mager. Selain hasil guyuran hujan cukup deras yang membuat Ciputat terasa lebih sejuk, deadline yang mengharuskan saya tidur sekitar pukul 02:00 pagi, sekujur tubuh juga masih terasa pegal gara-gara bermain games  menggenjot sepeda di salah satu acara plus kelakukan personal trainer yang entah kesambet setan apa doyan banget menyiksa saya pada Jumat sore dan malam harinya.

Mata jadi terasa berat untuk dibuka kayak ditindih pantat sendiri, serta tubuh yang belum siap pisah dengan kasur  seakan sudah lama tidak tidur di sini. Setelah beberapa saat hanya bolak-balikin badan, berhenti di posisi telentang sambil mengingat isi surat elektronik dari panitia hangout bareng IM3 Ooredoo, barulah tubuh terangkat melepaskan diri dari kasur yang terasa lebih posesif dibanding pacar sendiri.

Saya akan kembali ke Bandung, mengunjungi sejumlah tempat yang belum pernah saya datangi, lalu kopi darat dengan teman-teman baru dari followers of the month @IndosatOoredoo, Instagramers, dan blogger yang berasal dari Jakarta dan tentunya dari Bandung. Tidak saya sia-siakan kesempatan semacam ini. Takut nggak terjadi untuk kedua kali.

Hangout dua hari kemarin tidak sekadar jalan-jalan dan hura-hura. Saya menyebutnya sebagai aktivitas yang menyehatkan. Dimulai dari makan siang yang sehat banget berpiringkan selembar daun pisang persis seperti anggota pramuka yang sedang kemping, masuk ke dalam hutan dengan pepohonan tinggi menjulang, sampai otak dikuras untuk menghasilkan sebuah konten kreatif yang dikerjakan tidak lebih dari dua jam.

1. Meeting point di kantor Indosat Ooredoo

Supaya terhindar dari kemacetan menuju atau selama di kota Bandung, seluruh peserta diminta kumpul sekitar pukul 06:00 sampai 07:00 pagi. Dengan harapan 07:10 teng sudah jalan. Namun, apa daya, manusia boleh berencana tapi tak jarang manusia jugalah yang menentukan. Karena satu dan lain hal, bus Blue Bird yang membawa rombongan baru bergerak dari jalan Merdeka Barat sekitar pukul 07:45.

Saya sendiri sampai di kantor pusat Indosat Ooredoo pukul 06:45. Perjalanan pagi itu sebenarnya tidak terlalu lama, tapi menunggu Commuterlinenya yang cukup lama. Begitu masuk ke dalam pekarangan gedung yang hari itu dipakai syuting oleh salah satu stasiun televisi berwarna merah, tampak dari kejauhan perempuan-perempuan muda duduk sambil mengobrol di teras lobby utama. Rupanya, mereka itu adalah followers of the month yang terpilih menjadi peserta hangout bareng IM3 Ooredoo.

Mereka bukan seleb twitter. Mereka juga bukan buzzer. Mereka adalah pengguna setia Indosat Ooredoo yang aktif di Twitter. Beberapa dari mereka juga terdaftar sebagai member ICITY. Forum berbasis solusi pertama di Indonesia, dikembangkan oleh komunitas pengguna Indosat.

Seperti pertemuan pertama pada umumnya, baik mereka maupun blogger dan Instagramers masih malu-malu memperlihatkan sisi gilanya. Kalau saya `kan memang introvert, pemalu. Disenggol dulu baru deh bocor.

Untung acara ini dipandu oleh Bernard. Pria asal Medan lulusan Telkom Bandung yang bocornya susah kali ditambal. Dia berhasil bikin seluruh peserta terpingkal-pingkal. Hmmm.. Wait! Tidak semua ternyata. Ada satu peserta yang diam saja selama perjalanan.

Bernard memberitahu bahwa hangout hari itu bukan sekadar jalan, makan, bermalam di hotel, dan berbelanja di Rumah Mode sebelum pulang ke Jakarta. Tapi ada aktivitas yang bakal kami lakukan. Membuat konten kreatif berupa photo story dengan tema Freedom. Ya, kebebasan. Seperti IM3 Ooredoo yang kali ini memberi kebebasan para pelanggannya untuk menikmati semua layanan yang mereka punya kapan pun. Tidak ada lagi syarat-syarat yang bikin kita naik pitam lalu berseru,”Niat nggak woi ngasih bonusnya”

Peserta yang siap Hangout Bareng IM3 Ooredoo menjelajahi Kota Bandung (via: Indosat Ooredoo’s Twitter)

Karena IM3 Ooredoo tidak mau peserta hangout pulang dengan tangan hampa karena hati sudah hampa, semuanya diminta aktif baik di offline dan juga online. Mengetahui apa saja hadiah yang bakal mereka dapatkan jika keluar sebagai pemenang, satu per satu mulai terlihat fokus dengan gawai masing-masing. Dengan hastag #LoveIM3Ooredoo, followers lain dapat melihat keseruan yang kami alami. Berkat jari-jari mereka yang sungguh lihai, hastag tersebut bertengger di jajaran trending topic Indonesia.

Namun, aktivitas itu tidak berlangsung lama. Baru sampai KM berapa, suara gaduh perlahan hilang. Suasana di dalam bus jadi sunyi. Hanya satu atau dua orang yang masih melek dan memilih konser tunggal, menyanyikan semua lagu yang sudah ditentukan oleh pak supir.

Sedangkan saya yang duduk di bagian paling belakang sempat keringat dingin harus menahan kencing hampir setengah jam. Dua rest area terkena dampak orang Jakarta yang mau ke Bandung dan sekitarnya sehingga penuh dan harus antre untuk masuk. Baru di rest area ketiga saya dapat bernapas lega. Saya akhirnya pipis. Di bawah pohon. Bersama pria-pria lain yang juga menahan pipis dari mobil yang berbeda. Kalau toilet tidak penuh, mana mau saya kencing di bawah pohon. Apalagi ada seorang bapak yang nyeletuk,”Anak perempuan nggak boleh kencing di rumput-rumput nanti susah hamil.” Njir!

2. Alas Daun

Setelah pipis dan karena kebetulan juga belum tidur yang cukup, maka saya pilih tidur sepanjang perjalanan menuju Bandung. Aturan saya mau beli buku baru di ebook¸ mumpung belinya tidak butuh kartu kredit cukup dipotong pulsa saja. Apalagi Bernard memberi kami pulsa Indosat Ooredoo senilai Rp 100.000. Niat itu saya urungkan. Pulsa dari Bernard saya pakai untuk menelepon si Kawan.

Saking nyenyaknya sampai saya tak sadar kalau bus sudah sampai di Alas Daun, meeting point untuk peserta dari Bandung. Di rumah makan ini para pengunjung tidak akan menemukan keberadaan piring kaca. Piring kaca buat makan diganti daun pisang.

Coba makannya ngemper pasti lebih terasa kebersamaannya. Gunakan daun pisang berukuran besar, lalu taruh saja semua menu di bagian tengah daun supaya dapat dinikmati bersama-sama. Persis seperti anggota Pramuka yang sedang Persami, bukan? Andai daun pisang juga dibakar terlebih dulu akan tercipta aroma yang khasiatnya sama seperti minyak ikan merek ternama, dapat menambah nafsu makan. Kalau nafsu yang lain tergantung ada siapa di tempat makan itu :p

Itu bukan tanganku. Itu tangan Mas Unggul

Kasihan peserta yang dari Bandung. Hanya bisa menatap semua menu yang sudah tersaji di atas meja sampai kami benar-benar datang. Siapa coba yang bisa menahan godaan ayam bakar, karedok, tahu dan tempe goreng, empal, nasi liwet, dan sejumlah sambal yang dapat menggugah selerah makan? Maafkan kami, kawan!

Setelah dipersilahkan untuk langsung makan, tidak butuh waktu lama memindahkan ayam bakar, ikan bawal goreng, tahu dan tempe, serta lalapan ke dalam perut. Tentu tanpa menyentuh nasi sama sekali. Sayang kalau cepat kenyang gara-gara-gara nasi. Namun siang itu ada pesaing terkuat saya, the one and only Mas Unggul.  Doi sanggup menghabiskan semua makanan yang terlalu lama menganggur di atas meja. 😆

Tak lama saya menyerah juga. Semua makanan ini bikin saya terkapar. Tidak sanggup lagi menghabiskan yang lain. Saya tahu masih banyak kegiatan tapi saya benar-benar menyerah. Perut kenyang ditambah udara dingin khas kota Bandung sudah tentu paling enak selonjoran yang berujung bobo siang.

Alas Daun yang terletak di Jalan Citarum Nomor 34, Cihapit, Bandung Wetan, bikin saya khilaf sekaligus kalap. Saya lupa apa itu diet. Tapi saya tidak lupa siapa kamu. Hei, kamu! Iya, kamu, yang duduk di kursi dekat meja paling pojok. Sini aku kecup dulu.

Barulah selesai makan siang kami semua saling berkenalan dengan peserta hangout bareng IM3 Ooredoo dari Bandung. Nice to know you, gaes!

3. Taman Hutan Raya Juanda

Bandung selalu punya tempat yang dapat dikunjungi setiap kali saya ke sana. Bandung tidak hanya Factory Outlet. Juga jalan Braga dan sejumlah tempat di tengah kota yang selalu menjadi perhatian sang Walikota. Jika kita mau sedikit saja merasakan macet cobalah meneseluri Bandung lebih ke dalam lagi.

Jika tiga minggu lalu saya dibawa ke Selasar Sunaryo Art Space yang tersohor itu, bersama rombongan hangout bareng IM3 Ooredoo saya dibawa Taman Hutan Raya (THR) Juanda. Di kawasan konservasi yang terpadu antara alam sekunder dengan hutan tanaman dengan luas mencapai 590 hektare membentang dari kawasan Dago Pakar sampai Maribaya inilah seluruh tim mengerjakan challenge yang diberikan.

Memang butuk waktu agak lama untuk sampai ke THR Juanda yang terletak di Kampung Pakar, Desa Cibural, Kecamatan Cimenyan. Ada kali 30 sampai 45 menit dari meeting point di Alas Daun. Rasa lelah dan sabar kita menghadapi kemacetan kota Bandung yang mirip dengan Bekasi ini bakal terbayar begitu sampai di sini.

Masing-masing tim yang terdiri dari satu Instagramers, satu blogger, dan dua peserta FOTM harus membuat konten kreatif berupa photo story dengan tema yang sudah ditentukan. Di sini fisik dan otak kami bekerja. Kerjasama tim juga diuji. Terlebih kami baru saling kenal.

Tidak sulit bekerjasama dengan Arie Novwan aka Konservatif, Ass Tika, dan Monika. Arie, pria berkacamata dengan jumlah pengikut di Instagram 300 ribuan, langsung menangkap apa yang kami mau. Kami punya ide begini, Arie dengan mudah mengeksekusinya. Hasilnya dapat kalian lihat di postingan ini.

Selain 2.500 jenis tanaman yang terdiri dari 40 familia dan 112 species, di THR Juanda terdapat juga objek wisata yang kurang afdol jika tidak dikunjungi. Satu di antaranya adalah Goa Jepang.

Selfi di tengah jalan. Bebas. Suka-suka kami :p

Kayaknya hanya tim kami yang masuk ke dalam Goa Jepang guna menghasilkan konten #LoveIM3Ooredoo yang dimau. Seru juga berfoto di sini. Bermodalkan lampu senter dan lampu kameranya Arie, tim kami dapat menghasilkan dua apa tiga foto. Goanya gelap. Bulu sedikit berdiri. Nggak tahu apa karena memang Goanya yang rada-rada seram, atau karena saya berpas-pasan sama pengunjung yang lucu. Ntahlah.

Menelusuri THR Juanda yang begitu luas sampai ke Goa Jepang yang mengharuskan kami menuruni lalu kembali menaiki hampir lima puluh anak tangga, hitungannya sudah seperti olahraga. Tampaknya semua makanan yang kami santap siang itu terbakar dengan aktivitas menyehatkan ini.

Sayang, tidak semua pengunjung dapat menghargai tempat sebagus ini. Di beberapa sudut masih terdapat oknum yang dengan santainya merokok. Dikasih tempat seluas ini biar bisa menghirup oksigen, milihnya malah menghirup asap rokok. Sudah begitu, masih ada saja yang merokok di area bermain anak-anak. 😥

4. Armor Kopi

Tanpa terasa waktu kami untuk hunting foto sudah habis. Benar-benar tak terasa kalau aktivitas kami siang itu sudah berlangsung selama satu jam. Itu juga karena ditelepon langsung sama PIC kelompoknya. Di dalam Goa Jepang sinyal IM3 Ooredoo masih berfungsi dengan baik.

Kami diberitahu untuk segera kumpul di Armor Kopi. Karena terletak persis di samping pintu masuk dan keluar, seluruh peserta hangout bareng IM3 Ooredoo dapat menikmati secangkir kopi, teh, cireng rujak, risoles, dan makanan ringan lainnya dengan pemandangan alam berupa pepohonan yang menjulang.

 

Ada Mas Reza! Siapa Mas Reza, googling saja! 😆

Di sinilah kami melanjutkan kembali perkenalan dengan masing-masing anggota. Sekaligus menentukan caption dan yel-yel yang harus dibawakan sebelum presentasi malam harinya.

Sekalian saya ingin tahu bagaimana seorang Arie bisa mendapat pengikut sebanyak itu di Instagram. “Gw juga nggak tahu. Malah kaget. Ternyata ada juga yang mau ngefollow gw. Kayaknya karena gw konsisten aja nge-post fotonya,” jawab Arie rada ngeselin. *jitak*.

Arie juga bilang, asah taste kita punya untuk menghasilkan foto yang bagus. Edit seadanya. Dan konsisten. Lalu perdalam lagi skill memotonya. Terpenting harus pede sama hasil jepretan sendiri.

Mumpung saya juga sering mencari Instagramer untuk diajak kerjasama, saya tanya langsung saja berapa harga yang dibandrol anak ini,“Kalau untuk produk lokal, bisa ditawarlah. Gw mendukung produk lokal. Kalau produk luar, masa iya masih ditawar juga?.”

Tak lama kemudian, satu per satu pesanan kami datang. Menurut saya, juara kelas dari camilan di tempat ini adalah cireng bumbu rujaknya. Enak banget. Tidak oily banget. Juar lainnya dan sudah tentu tiada tandingannya adalah kehadiran si pemiliknya. :p *semoga Titi tidak baca postingan ini*

5. Istirahat di hotel

Jam sudah menunjukkan pukul 04:30 sore. Tersisa tiga sampai empat jam untuk membuat presentasi. Dari THR Juanda, rombongan melanjutkan perjalanan ke penginapan di Clove Garden Hotel and Residence Bandung, Jl. Awiligar Raya II, Dago. Waktu yang mepet itu harus dipergunakan sebaik-baiknya untuk bersih-bersih, bikin yel, mengedit foto, dan menentukan alur ceritanya. Saya diberi mandat yang bikin ceritanya.

Kata demi kata untuk semua foto sudah menari-nari indah di dalam kepala saya. Namun, semuanya seakan-akan mengucapkan bye-bye begitu saya membuka laptop. Buyar. Ide itu benar-benar hilang. Akhirnya, atas keputusan bersama, cerita untuk semua foto tidak usah ditulis cukup diingat saja. Itu menjadi tanggungjawab dan tugas saya.

Saya lalu mandi. Sholat maghrib. Dan siap-siap berangkat menuju tempat selanjutnya. Hari itu saya sekamar dengan Mas Unggul. Orang yang berhasil membawa timnya jadi juara satu. KZL!

Selamat datang peserta

6. Dinner di Atmosphere Bandung

Mungkin saya tidak akan pernah makan di tempat semewah ini jika hari itu tidak ikut ke dalam rombongan hangout seru ini. Manalah mungkin remahan rempeyek kayak saya ini makan di tempat mewah sekelas Atmosphere Cafe.

Letak cafe dengan pencahayaan yang mirip rumah mewah di kawasan Pondok Indah Jakarta ini cukup jauh dari penginapan kami. Tepatnya di Jalan Lengkong Besar Nomor 97. Tempat ini dipilih karena ada rencana bakal menikmati car free night (CFN), yang mana lokasinya cukup dekat dari situ.

Sebelum presentasi dimulai, kami dipersilahkan memesan apa saja yang kami mau. Saya memesan salmon tapi lupa namanya. Yang saya ingat pesanannya Arie dan Ass Tika, salmon teriyaki. Jangan tanya bagaimana rasanya. Sudah pasti enak banget. Kalau saja urat malu saya putus mungkin saya pesan beberapa menu lainnya untuk dibawa pulang ke hotel. 😆

Baru setelah semua perut terasa penuh, satu per satu tim mempresentasikan karyanya masing-masing. Tim dua yang membawakan tema drama percintaan maju lebih dulu. Selanjutnya tim saya alias tim baper dengan tema yang terinspirasi nama Ooredoo atau kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya ‘Aku Ingin’. Lalu tim empat dengan narasi hasil karya Teh Langit yang bikin bulu kuduk berdiri saking bagusnya. Ditutup sama tim dua dengan yel-yel Sambaladonya.

Semua tim menghasilkan karya yang sangat bagus. Maka kami hanya pasrah menerima penilaian dari juri yang terdiri dari Kak Zizy dan tim IM3 Ooredoo. Keluar sebagai juara berapa saja kami siap. Sejak awal saya dan Arie mengingatkan Ass Tika dan Monika agar jangan dibawa stres. Jangan jadikan ini beban. Santai saja. Ini wadah gratis untuk kita sama-sama belajar. Mungkin dengan cara seperti ini, peserta FOTM juga mau aktif di Instagram dan blog.

Rupanya, sebagian dari mereka ada juga yang punya blog. Cuma jarang diisi dengan alasan tak punya waktu dan mandet mau menulis apa. Begitu juga dengan akun Instagram, mayoritas sudah punya hanya saja masih perlu banyak belajar lagi biar bisa seperti para Instagramer yang ikut hangout hari itu.

Hasil penilaian akhirnya keluar. Tim kami, tim BAPER alias Bawa Perubahan, dinyatakan sebagai juara tiga. Masing-masing anggota berhak bawa pulang voucher MAP 500 ribu.

Perut sudah kenyang. Ditambah pula dapat hadiah voucher dan smartphone 4G (khusus juara pertama). Maka nikmat mana lagi yang kau dustakan? :p

Seharusnya kami menikmati CFN sesudah presentasi di Atmosphere Cafe. Rencana itu harus dibatalkan lantaran makan malam baru selesai sekitar pukul 10:30 malam. Sedangkan kegiatan CFN berakhir di jam yang sama. Kekeuh tetap ingin ke sana tapi batal lagi-lagi karena macet. Tidak mungkin kami turun lalu berpencar. Mending putar balik lalu kembali ke hotel untuk istirahat.

6. Belanja di Rumah Mode

Pagi dirasa cepat kehadirannya. Tanda beberapa jam ke depan kami harus berpisah. Sungguh berat mengingat kami baru saja saling dekat. Bahkan ada yang terlanjur jatuh cinta. *lirik orangnya*.

Supaya perpisahan terasa manis, sebelum peserta hangout bareng IM3 Ooredoo kembali ke rumah masing-masing, kami semua diberi uang saku untuk dihabiskan di Rumah Mode. Bagi siapa yang berhasil menghabiskan uang itu dengan membelanjakan lebih dari satu, dua, atau empat item dinyatakan sebagai pemenang yang berhak mendapat voucher MAP 200 ribu.

Ternyata saya cukup lihai dalam hal berbelanja. Saya dapat empat item berbeda dengan total belanjaan sebesar Rp 398 ribu. Lumayan, yes?

Kami benar-benar harus berpisah setelah makan siang. Bus harus segera pulang ke Jakarta supaya tidak terlalu sore sampai di meeting point. Tapi kami sudah berjanji saling menghubungi jika mereka yang dari Bandung main ke Jakarta, begitu juga sebaliknya.

Sungguh hangout yang mengasyikkan. IM3 Ooredoo tidak membiarkan semua peserta pulang begitu saja tanpa membawa apa-apa. Selain ilmu yang baru tentunya. Saya berharap masih ada acara seseru ini ke depannya.

Terimakasih banyak IM3 Ooredoo. Ai laff yu so mach! Kiss.. Kiss.. Muach.

 

 

 

Hangout Kreatif a la IM3 Ooredoo

Hangout bareng Followers of the Month (FOTM) IM3 Ooredoo di Bandung kali ini benar-benar menguras otak. Kami yang dibagi empat kelompok berisi empat orang yang terdiri dari Instagramers, bloggers, dan dua orang FOTM terpilih diminta membuat konten kreatif berupa foto-foto selama mengunjungi Taman Hutan Raya (THR) Juanda.

Gilanya, dalam tanda kutip, kami hanya diberi waktu satu jam saja. Booo.. Sulit mencari spot bagus sesuai tema di THR yang luasnya bisa membakar seribu kalori jika jalan cepat atau berlari selama satu jam. Beruntung tim kami punya Instagramers Arie Novwanto atau @konservatif  yang tahu letak spot bagus buat foto di mana saja. Dua orang FOTM bernama Monica dan Astika siap jadi model. Sedangkan saya bagian bawa-bawa properti saja.

Semua foto  kami usahakan sesuai tema yang ditentukan tim  dari IM3 Ooredoo yaitu freedom atau kebebasan. Dan terinspirasi sedikit dari nama baru provider terbesar kedua di Indonesia yang berasal dari bahasa Arab yang jika diartikan dengan ‘Aku Ingin’, sebuah doa yang tentu dapat diwujudkan oleh-Nya atau orang di sekitar kita.

Aku Ingin Orangtua Juga Mengerti Aku. Jangan Paksa Aku, Beri Aku Kebebasan. Percayalah Padaku.

Foto bocah kecil : Hampir semua orangtua di muka bumi menginginkan si Kecil tumbuh besar menjadi orang yang sukses. Orangtua juga percaya, memaksa anak mengikuti kemauan orangtuanya adalah kunci keberhasilan itu. Tanpa memikirkan apakah anak si Anak mampu atau tidak. Jika anak memiliki cita-cita yang tidak sesuai kehendak orangtua, maka penolakanlah yang mereka terima. Kenapa orangtua tidak memercayai akan kemampuan anaknya, dan memberinya kebebasan untuk memilih yang sesuai minat dan kemampuannya?

Susahlah untuk Tahu Berapa Jumlah Temanmu.

Dua sahabat duduk di ayunan : Kata orang yang lebih pintar dari saya, untuk mengetahui siapa yang benar-benar teman atau sahabat, menderitalah terlebih dahulu. Kondisi itu membuat kita tahu mana teman dan mana orang yang mengaku sebagai teman ketika kita dalam keadaan senang. Karena mencari 100 musuh lebih mudah ketimbang mencari satu orang teman sejati, maka pertahanan orang tersebut jika engkau telah menemukannya. Dukunglah dia di saat senang maupun susah. Berusaha untuk selalu ada di sampingnya kapan pun dia membutuhkanmu. Beri aku hape yang bisa 4G, maka akan kugunakan layanan 4Gplus IM3 Ooredoo.

Seimbanglah Dalam Jalani Hidup

Wanita yang mencari keseimbangan di dalam hidupnya: Tak perlu obat-obatan supaya hidup lebih lama. Buatlah hidupmu lebih seimbang, dengan rutin juga melakukan aktivitas fisik, minum air putih yang rutin, dan mengonsumsi makanan sehat adalah kunci untuk itu.

Bersyukurlah Supaya Hidupmu Senantiasa Bahagia

Inilah cara kami menikmati suasana THR yang jarang sekali kami temukan di Jakarta. Tidur tanpa alas dan hanya beratap langit yang cerah bentuk kami menghargai pemberian-Nya.

Berekspresi Boleh, Tapi Tahu Tempat. Mau Selfi, Jangan Merusak Alam.

Selfie di tengah jalan: Tiga minggu lalu kami marah mengetahui kebun yang indah di Yogyakarta dirusak abege-abege labil. Tadi hampir saja kami melakukannya. Namun, kami sadar, menumbuhkan tanaman yang bagus dan indah membutuhkan waktu lama. Lagian kami juga nggak mau pensil yang sudah kami lempar balik ke kami.

Pengunjung Berhak Melakukan Apa Saja. Tapi Bisa Keleus Hargai yang Jomblo

Ini sih bentuk keirian kami saja :p . Bebas aja sih (Freedom) mau pacaran di mana saja tapi bisalah lihat-lihat sekitar 😆

Eksplorlah Dirimu

Internet Adalah Kebutuhan Primer Manusia. Di Mana pun yang Selalu Dicari adalah Sinyal.

Dulu kita seperti hidup di dalam goa. Nyari Sinyal Saja Susah. Kehadiran IM3 Ooredoo membawa ke cahaya yang lebih terang

Ah, saya pribadi belum puas dengan hasil ini. Tapi inilah kerjasama kami. Dari acara hangout bareng IM3 Ooredoo ini kami belajar untuk menghargai karya orang lain karena membuat konten kreatif itu tidak mudah.

Photo by : Konservatif

Del’immo Patisserie & Cafe Hanya Buka di AEON Mall

Hanya lima persen dari sekian banyak tempat nongkrong di AEON mall BSD City yang berbeda dari mall-mall sejenis. Del’immo Patisserie & Cafe Japan, salah satunya.

Ini untuk pertama kalinya saya ke AEON mall BSD City. Jarak dari rumah ke sini memang cukup dekat. Hanya 16 kilometer menurut GPS di aplikasi Gojek. Tetap saja jauh karena sudah ada mall yang lebih dekat dari rumah. Jalan kaki juga sampai. Andai ada Fitness First mungkin akan lebih sering saya ke sini. Mall yang memberi potongan harga sampai 50 persen seporsi sashimi segar mirip dengan mall yang biasa saya datangi, Kota Kasablanka dan Gandaria City. Juga tempat nongkrong dan tempat makannya.

Mengingat masih tanggal muda, mau nongkrong di mana saja tidak masalah. Asalkan harga makanan dan minuman tidak lebih dari seratus ribu rupiah, saya mah hayuk aja! Kalau bisa sih, di tempat yang berbeda. Jangan itu melulu. Kan datangnya sudah sama lo-lagi-lo-lagi. Kecuali sama si Kawan.

Muka-muka bahagia kebanyakan menelan gula :p (ADIITOO.com)

Mampir ke kafe yang terletak persis di sebelah kiri lobby utama AEON mall BSD City karena single coffee favorit Stella masih tersedia. Gampang mencari kafe ini. Tidak sesulit mencari pengganti gebetan yang disambar lalu dinikahi teman sendiri. Replika Tokyo Tower jadi penandanya.

Sebelum ke sini kami sudah ke coffee shop langganan. Sudah duduk. Sudah terlanjur colokin gadget. Sudah siap-siap pesan. Dan siap-siap mengetik berita hasil liputan. Tidak tahunya kopi yang dimau sedang kosong.

Hidup Stella terasa hambar dan kurang berwarna apabila belum menenggak espresso seharga Rp 27.000 ini (ADIITOO.com)

Kafe yang hanya ada di Jepang dan AEON mall BSD City untuk wilayah Indonesia memiliki beragam roti, makanan, dan minuman dengan rasa sangat nikmat. Juga suasana kafe cukup nyaman dengan kursi dan meja berbahan kayu, mini garden ditumbuhin banyak tanaman, serta taman air mancur di samping kanan dari arah lobby utama bikin kami yang baru selesai mengikuti seminar mengenai kesehatan jantung, gigi, dan penuaan di salah satu rumah sakit kawasan Serpong betah duduk lama di sini.

Belum lagi saya dapat melihat langsung tangan-tangan cekatan para pastry chef dalam membuat roti yang tersaji fresh from the oven. Dari tepung yang diaduk bersama bahan-bahan lain, adonan dimasukan ke dalam cetakan, diisi cokelat, sampai proses pemangangan. Menengok proses ini memunculkan rasa bersalah jika saya tidak menghargai jerih payah mereka dengan menghabiskan makanan yang telah dipesan. *memandang kagum chef muda berbakat Tatsuya Iwamoto*

Tatsuya Iwamoto (tengah) turun langsung membantu pastry chef lainnya. Mereka kerja betulan, lho! (ADIITOO.com)

 

Mengeluarkan adonan dari cetakan secara perlahan (ADIITOO.com)

 

Serius amat Chef mukanya (ADIITOO.com)

Karena Sabtu sore itu baru saja makan besar di tempat seminar, kami hanya memesan espreso, roti dan smoothie yang merupakan menu baru di sini. Untuk roti yang kami pesan: Brioche Chocolate, Scone Choco Orange, Danish Chocolate, Croissant, dan Campagne Chocolate Walnut. Damn! The quality of bread are so fresh and so good.

Sedangkan pesanan smoothie kami ada Strwaberry Shortcake, Choco Brownies, Matcha Frozen Banana, Cafe Caramelize, dan Royal Berry.

Jarinya ganggu banget! (ADIITOO.com)

 

Lafff Sugar! (ADIITOO.com)

Jangan ditanya berapa jumlah kalori yang kami timbun sore itu. Pelaku diet kayak saya memang kerap ‘curang’ setiap weekend. Pas makan mungkin santai saja, tapi begitu selesai rasa bersalah dan mendadak kotor seperti baru berhubungan badan sama pasangan yang tidak sah terjadi.

Memang dasar jurnalis kesehatan bandel. Baru saja dikasih tahu kalau jantung mau sehat tolong hindari konsumsi makanan atau camilan tinggi gula. Juga kalau mau muka awet muda dan kesehatan rongga mulut senantiasa terjaga.

Favorit saya. Begitu digigit, cokelatnya langsung lumer (ADIITOO.com)

Mau bagaimana lagi? Roti di the famous exquisite chocolate boutique cafe from Akasaka, Tokyo, Japan ini begitu menggugah selera saya. Masalah kalori dan lemak bisa didiskusikan setelah semuanya selesai.

Bagi kami rasa makanan dan smoothie di Del’immo Patisserie & Cafe AEON mall BSD City enak, pas, terutama rasa manis yang ngga bikin gigi sakit. Terutama saya belum ada sebulan melakukan scalling. Hanya kata Stella, single coffee di sini kurang asyik. Pelayannya juga kurang tahu ketika ditanya lebih jauh tentang kopi itu. Bagaimana juga seorang pelayan harus tahu mengenai semua ‘barang’ yang dijual di tokonya. Tentu fatal kalau sampai tidak tahu.

Untuk harga masih masuk akal. Mau dibilang mahal atau tidak itu tergantung kalian. Harga roti mulai dari Rp 16.000-25.000, sedangkan smoothies Rp 47.000. Plus tambahan SC 5 persen dan TAX 10 persen. Bagaimana?

Del’immo Patisserie & Cafe Japan

AEON Mall BSD City | Lot G-OD2 & lot I-OD2 | Jl. BSD Raya Utama – Tangerang.

Situs | Facebook | Instagram

22

Kami punya satu niat yang dilontarkan awal November 2014

”Berat badanku naik. Aku mau diet,” kata saya.

Angka di timbangan semakin merosot ke kanan selama dua tahun jadi jurnalis. Berat badan saya naik dua puluh lima kilogram. Dari 79 kilogram menjadi 105 kilogram. Dan lebih mengagetkan, entah jin dari mana yang merasuk raganya, si Kawan mau berhenti merokok.

“Sama. Aku juga mau berhenti merokok. Dada mulai sesak. Mataku juga mulai buram sepertinya,” kata si Kawan dengan sebatang rokok yang masih terjepit di antara jari telunjuk dan jari tengahnya. Tumben, batang rokok yang dia bakar siang itu lebih sedikit dari biasanya.

Ini saya. Tujuh tahun lalu, umur 20 tahun, sebelum memutuskan diet pada 2009 sampai hari ini. Cara menurunkan berat badan sebanyak 40 kilogram pernah saya tulis.

Membiarkan segala macam makanan masuk ke dalam tubuh dan tidak pernah lagi olahraga, pipi yang semula tirus berubah jadi tembam, mulai menganggap jauh tempat dengan jarak hanya satu kilometer padahal awalnya mampu dan santai saja jalan kaki dari kantor ke Monas , dan paling menyebalkan jerawat secara bergantian memenuhi area wajah setiap minggunya.

Ini tidak boleh dibiarkan. Jangan sampai berat badan berada di angka seperti enam tahun lalu, sebelum saya mengubah pola makan dan pola hidup yang lebih sehat, yaitu 130 kilogram.

Karena pernah diet selama empat tahun dan berhasil menurunkan berat badan sebesar 40 kilogram, tentu bukan perkara sulit untuk diet lagi. Saya mulai menyantap makanan sehat, membiasakan minum air putih sesuai kebutuhan, dan mulai aktif bergerak. Jalan kaki, bersepeda, serta mengikuti semua program yang ada di FitnessFirst.

“Cukup dua tahun gw jadi donatur. FitnessFirst, aku kembali,” kata saya dalam hati. “Tunggu! Alat mana saja yang harus gw pakai? Gw harus mulai dari mana? Masa hanya sepedaan doang? Masa Cuma renang doang? Eh, ada PT yang lucu. PT lama gw ke mana, ya?”

Anak FitnessFirst banget. Wajib foto!

Semua informasi dari banyak pakar saya praktikan. Sambil melihat alat-alat yang ada di FitnessFirst, otak saya paksa mengingat semua informasi itu. Mana alat yang harus saya mainkan terlebih dahulu, pemanasan harus bagaimana, dan jangan lupa pendinginan.

Personal Trainers kenamaan bernama Etty Budhi bilang kalau olahraga selama 20 menit jauh lebih bermanfaat dan cepat menampakkan hasil ketimbang olahraga berjam-jam. Proses penurunan berat badan bakal cepat jika aktivitas fisik dilakukan intens dan berkelanjutan, ketimbang berlama-lama tapi santai.

Berat badan orang yang jalan di treadmill selama satu jam dengan tempo yang lambat sekali tidak akan sebanyak orang yang jalan cepat dan selalu menaikan kecepatannya setiap dua menit. Meski hanya dilakukan selama 20 menit.

“Lebih baik treadmill tapi jalan cepat selama 20 menit, sesudah itu angkat beban,” kata Etty.

Gerakan dari satu sampai tiga bulan pertama selalu sama. Kardio saya pilih jalan cepat di treadmill selama 10 menit dan bersepeda selama 10 menit juga. Setelah itu angkat beban, bukan barbel dan alat-alat berat yang bikin kita jiper duluan saat melihatnya, melainkan alat yang memiliki fungsi yang sama tapi dapat digunakan buat pemula. Dan tidak lupa sering-sering ke timbangan untuk memotivasi saya lebih giat lagi.

Selalu ada hasil jika dikerjakan dengan benar. Begitu juga dengan berat badan saya yang perlahan-lahan turun. Dari 105 turun ke 103 lalu turun lagi ke 100 kilogram. Dua bulan berat badan saya turun lima kilogram.

Target saya tidak pernah banyak, tidak boleh lebih dari empat kilogram setiap bulan atau hanya 0,5 kilogram setiap minggunya. Lima kilogram selama dua bulan sangatlah wajar.

Saya juga olahraga di rumah. Lari, skiping, dan angkat beban.

Februari, sepulang Umrah, berat badan naik sedikit. Selama di sana memang jalan kaki melulu. Kendala ada di makanan. Sebelas hari di sana, tubuh hanya dimasuki berbagai macam protein dan hampir tidak pernah makan sayur. Selalu ayam, sapi, kambing, dan domba. Begitu juga konsumsi buah yang sangat sedikit.

Namun, tak butuh waktu lama untuk kembali menurunkannya.

Memasuki April 2015, berat badan stabil di angka 100 kilogram dengan kadar lemak 40 persen. Empat puluh persen itu banyak. Yang membuat usia sel saya lebih tua dari usia sebenarnya, 68 tahun.

Pada bulan itu lagi heboh-hebohnya diet mayo. Diet selama 13 hari tanpa garam dan nasi yang mampu menurunkan bobot tubuh paling sedikit 5 kilogram. Pelaku diet ini paling banyak berasal dari kalangan selebritis. Dari selebritis yang punya nama sampai selebritis yang belum punya nama tapi pacaran sama yang sudah punya biar dia punya nama dan terkenal.

Saya penasan untuk mencobanya. Sejumlah orang dan si Kawan menyarankan ikut katering diet mayo yang harganya tidak sebanding dengan gaji seorang jurnalis :p . Saya pakai rumus ATM, amati, tiru, dan modifikasi. Follow Instagram si pemiliknya, intip menu makanannya apa saja, modifikasi dengan bahan-bahan sendiri.

Sarapan pagi dua butir telur, satu buah tomat, dan seikat bayam rebus. Makan siang dan malamnya suka-suka saya, kuncinya tidak ada rasa. Itu yang saya lakukan selama 13 hari. Di hari ke-14 saya timbang berat badan di suatu acara, rupanya turun sebanyak 8 kilogram dan kadar lemak turun 4 persen.

Hasil penimbangan berat badan saya setelah diet mayo

Diet masih berlanjut. Kali ini kaki dan paha sudah bisa diajak jalan jauh dan pelan-pelana bisa diajak lari. Jenis latihan kini bertambah, lari! GBK jadi saksi. Saya mampu berlari mengelilingi GBK lima kali. Setara dengan lari sejauh lima kilometer. Ditempuh selama satu jam dengan intensitas sedang dicampur jalan yang relatif lebih banyak. Namanya juga pemula.

Secara perlahan angka di timbangan bergerak turun ke kiri. Seminggu sebelum puasa saya kembali menimbang. Betapa bahagianya berat badan ada di angka 90 kilogram.

Usaha si Kawan berhenti merokok patut diacungi jempol. Seminggu hanya habis dua bungkus. Kalau dulu dia bisa murka ketika saya buang sepuluh batang rokoknya, kemarin rada santai ketika saya iseng membuang satu bungkus rokoknya.

Bukannya marah, dia justru menyarankan saya rutin angkat beban. Angkat beban membantu kita bakar lemak dan menurunkan kalori.

Omongan itu persis seperti yang tertulis di dalam buku milik Ade Rai; Bakar Lemak Tanpa Lapar Tanpa Lemas. Tentu diimbangi dengan kardio juga. Jika Etty menyebut latihan kardio terlebih dahulu baru angkat beban, metode yang dimiliki Ade Rai beda lagi. Kenali dulu jenis lemaknya, baru ikuti caranya.

Karena lemak saya tergolong ringan, metode yang saya ikuti adalah;

  1. Pemanasan berupa jalan kaki atau apa pun dengan kecepatan ringan
  2. Angkat beban dan fokus pada jenis latihannya. Hari pertama fokus pada tubuh bagian atas seperti dada, bahu, dan triceps. Hari kedua tubuh bagian bawah; paha depan, paha belakang, dan betis. Hari ketiga tubuh bagian atas lagi seperti belakang, perut, biceps.
  3. Ditutup dengan kardio selama 20 menit.

Metode dari Ade Rai saya praktikan ketika puasa. Selain menebalkan iman dan pahala, puasa di bulan ramadan membantu kita menurunkan berat badan dan kadar lemak. Dan itu betul sekali. Beruntung punya teman kantor yang bisa membantu saya mempraktikan semua gerakan yang ada di buku tersebut. Dua puluh delapan hari mencobanya, berat badan kembali turun lima kilogram menjadi 85 kilogram dan kadar lemak turun drastis ke angka 25 persen.

Foto yang atas saat outing kantor di Bandung, November 2014. Foto yang bawah sekitar seminggu yang lalu, liputan di Bandung juga.

Begitu juga dengan foto ini. Sama-sama di Bandung cuma beda waktu saja

Sebetulnya terbantu juga dengan makanan yang saya santap. Sahur makan nasi merah atau nasi putih, protein yang dibakar atau dikukus, sayuran, dan tidak lupa konsumsi tiga jenis buah sebelum makan sahur. Begitu buka hindari gorengan, cukup tiga butir kurma. Besaran gula yang didapat dari tiga butir kurma tidak bikin gula darah melonjak. Setelah itu, biarkan tubuh istirahat sebentar (sholat maghrib), makan secukupnya, Tarawih, baru olahraga.

Namun, mendadak mentok setelah lebaran. Mentok di angka 85 selama tiga bulan sesudahnya. Mungkin karena pengaruh dari saya yang lagi-lagi memanjakan tubuh ini. Meski banyak makan, nggak tahu kenapa lagi banyak-banyaknya makan, saya imbangi dengan aktivitas fisik. Pernah naik dua kilogram waktu liputan ke luar kota lalu turun lagi ke angka semula setelah di Jakarta.

Akhirnya, dua minggu lalu, saya coba metode baru berupa food combining. Minum air putih hangat yang dicampur perasan jeruk lemon, konsumsi tiga jenis buah saat sarapan, dan jangan mencampur protein dengan karbohidrat saat makan siang atau makan malam. Cara ini berhasil menurunkan berat badan saya menjadi 82 kilogram.

Itu artinya, selama satu tahun ini, saya telah menurunkan berat badan sebanyak 22 kilogram dan kadar lemak berada di angka 20 persen. Empat persen lagi menuju kadar lemak ideal.

Pun si Kawan yang telah membuktikan bahwa berhenti merokok itu bisa asalkan ada niat, motivasi, dan ada yang mendukung.

Menu makanan ketika saya Food Combining

Hasil timbangan saya dua hari yang lalu. Berhasil menurunkan berat badan sebesar 22 kilogram. Jarak dari diet mayo dan diet yang sekarang berhasil turun 10 kilogram.

Perjuangan saya menurunkan berat badan belum selesai. Idealnya, berat badan saya harus 75 kilogram dan kadar lemak kalau bisa 0 persen. Di lain kesempatan akan saya tulis diet apa saja yang pernah saya jalani. Dari yang bikin psikologis saya terganggu sampai diet yang membuat saya nyaman melakukannya.