Review Film Ayat Ayat Cinta 2 : Fahri, Kamu Nabi apa Manusia?

Sosok Fahri di film Ayat Ayat Cinta 2 mengalami perubahan drastis. Tidak ada lagi Fahri yang pemalu, sederhana, dan masih memperlihatkan sisi-sisi bahwa dia manusia biasa. Andai sekarang Fahri dituduh memperkosa Keira (Chelsea Islan), dia mungkin tidak akan marah, tidak akan melawan saat dibawa ke kantor polisi, dan lebih memilih memperbanyak ibadah di dalam penjara ketimbang koar-koar membuktikan bahwa dia tidak bersalah.

Baca juga: Review Film Cek Toko Sebelah

Di Ayat Ayat Cinta 2 garapan Guntur Soeharjanto, Fahri yang dulu bergantung pada istri, sudah menjelma menjadi laki-laki mapan. Kini, anak penjual tape yang dulu pernah merasa tidak pantas menjadi suami Aisha (Rianti Cartwright) hidup serba enak.

Fahri punya banyak uang. Bahkan cenderung tidak berseri. Ada banyak kemungkinan yang membuat Fahri tajir mampus kayak sekarang. Pertama, warisan orangtua Aisha. Setelah menikah dengan  Aisha, nyaris seluruh hidup dan keperluan Fahri ditanggung oleh istrinya. Saat memutuskan poligami saja, Fahri dan Maria (Carissa Putri) masih hidup satu atap dengan istri pertama, padahal hukum poligami adalah harus pisah rumah. Rumah pun harus pemberian suami.

Kedua, gaji bulanan Fahri sebagai dosen di universitas ternama di Edinburgh. Dan yang terakhir, keuntungan yang Fahri dapat setelah dia dan Aisha memutuskan membuka swalayan. Ukurannya tak terlalu besar. Isinya, barang-barang yang dikirim dari Indonesia.

review film ayat ayat cinta 2

Salah satu gambaran kebaikan Fahri di film Ayat Ayat Cinta 2

Dengan uang yang dia punya, Fahri bebas melakukan apa saja. Namun, Fahri bukan kita, yang mungkin saja akan mempergunakan uang itu untuk foya-foya. Fahri ini laki-laki dermawan. Dia memakai uang tersebut untuk membantu para tetangga yang kesusahan, yang secara kebetulan pula semuanya berbeda agama.

Ada Kiera dan Jason (Cole Gribble), kakak beradik asli Skotlandia yang amat membenci Fahri akibat kematian ayahanda yang menjadi korban bom di London; Brenda (Nur Fazura), gadis Melayu berprofesi sebagai pengacara tapi doyan mabuk, dan tentu saja, diam-diam mencintai Fahri; terakhir ada nenek Yahudi bernama Catarina (Dewi Irawan), yang sempat menuduh Fahri mengambil kesempatan saat membantu Brenda yang sedang mabuk.

Sumpah, saya iri.

Ayat Ayat Cinta 2 Layak Tonton?

Teman-teman yang sudah lebih dulu menonton film Ayat Ayat Cinta 2, menilai, MD Pictures kayak sekadar mengejar gelar film terlaris, tapi tanpa isi.

Ini jelas aneh. Sebab, dari departemen akting, Ayat Ayat Cinta 2 diisi pemain-pemain yang punya nama, dengan jam terbang yang tidak usah diragukan lagi. Walaupun dari sederet nama yang terlibat, hanya Tatjana Saphira, berperan sebagai Hulya, yang kualitas aktingnya ada peningkatan.

Dari segi sinematografi, Yudi Datau bekerja dengan sangat baik. Dia berhasil menangkap keindahan alam Edinburgh.

Sayang, dari segi penggarapan cerita, film Ayat Ayat Cinta 2 ini seperti tak masuk akal. Menurut saya, penggambaran akan sosok Fahri ini kelewat sempurna. Sampai-sampai saya harus mencubit pipi sendiri begitu melihat sosok Fahri yang begitu baik.

Oke, mengangkat Hulusi (Pandji Pragiwaksono), seorang preman jalanan menjadi supir sekaligus asisten pribadi, masih normal. Akan tetapi, mempekerjakan Sabina (Dewi Sandra), yang seorang pedagang tapi imigran, menjadi asisten rumah tangga, saya rasa tidak masuk akal.

Seorang Fahri yang begitu menjaga mata, pandangan, dan agamanya, masa mau menerima perempuan tidak jelas masuk ke dalam rumahnya? Memang tidak takut difitnah? Mana istri tak ada pula. Kalau tiba-tiba Aisha, yang menjadi relawan di Palestina pulang ke rumah kemudian melihat ada Sabina, apa dia enggak bakal marah?

Atau jangan-jangan, menerima Sabina menjadi asisten rumah tangga adalah siasat supaya Hulya (Tatjana Saphira), sepupu Aisha, bisa bebas main ke rumah?

Bukan apa-apa. Di awal-awal film, Fahri ini terlihat nyaman berdekatan dengan Hulya, yang menyusup ke dalam kelas, lalu berdebat dengan mahasiswa Fahri. Mahasiswa tersebut bertanya soal keistimewaan perempuan di mata Islam.

Fahri di film Ayat Ayat Cinta 2 memang sudah berubah. Dia tak takut dosa berdekat dengan yang bukan muhrimnya, bahkan berswafoto dengan jarak yang terlampau dekat. Saat Hulya memakaikan dasi ketika Fahri hendak pergi berdebat, tak sedikit pun tampak adanya gesture penolakan.

Kabar buruk untuk Film Ayat Ayat Cinta 2

Fahri terlalu sempurna. Tutur kata dan tindakan yang diperlihatkan Fahri ini seolah gambaran dari pria muslim yang sesungguhnya.

Sepertinya, Allah SWT telah membuang semua sifat-sifat jelek yang dimiliki Fahri lantaran pria tersebut rajin beribadah?

Sekali lagi, itu menurut saya. Sebagai pendosa, saya merasa kotor saat melihat Fahri yang begitu sempurna hidupnya. Laki-laki mana yang tidak mau menjadi kayak Fahri? Bisa membantu mengembalikan rumah salah seorang tetangga setelah dijual oleh anak tirinya yang durhaka. Bisa mendatangkan guru biola ternama untuk perempuan yang jelas-jelas membencinya. Tidak lupa, Fahri rela menggelontorkan sejumlah uang agar seorang perempuan yang berniat jual diri tidak jadi melakukan hal tersebut.

Masya Allah. Nikahi aku, Fahri, nikahi aku! Aku siap jadi pendampingmu. Aku tak masalah jika engkau tidak memberikanku nafkah badan. Sumpah. Kamu menikahiku tapi bercumbu dengan yang lain, aku ikhlas. Yang penting, nikahi aku Fahri.

review film ayat ayat cinta 2

Fahri dan Hullya di Film Ayat Ayat Cinta 2

Intinya begini. Kalau kalian mau menonton film Ayat Ayat Cinta 2 karena mau lihat akting Fedi Nuril atau Dewi Sandra doang, saya sarankan cari alasan lain. Kamu kemungkinan akan kecewa. Akting Fedi Nuril ya gitu-gitu doang. Malah mirip sama karakter Pras di Surga yang Tak Dirindukan 1&2.

Akan tetapi, kalau alasan kamu menonton Ayat Ayat Cinta 2 karena penasaran sama Tatjana Saphira, silakan, dia tampil memuaskan.

Kekecewaan lain dari film Ayat Ayat Cinta 2 ini adalah ketidakmunculan sahabat-sahabat Fahri di zaman susah dulu; Saiful (Oka Antara) dan Rudi (Dennis Adhiswara). Yang muncul malah Misbah (Arie Untung), sahabat Fahri yang tidak digambarkan dengan jelas asal usulnya.

Uh. Saya pikir bakal mewek habis-habisan, ternyata tidak sama sekali. Saya malah ketawa ngakak, senyum-senyum miris, dan nganga enggak percaya.

Soundtrack yang dibayangkan bakal bikin film Ayat Ayat Cinta 2 lebih greget, ternyata sebatas “mewah” doang. Kasihan Yaya!

Akhir kata, Fahri, situ Nabi apa manusia? Sempurna amat!

Tagged: , , , ,

101 thoughts on “Review Film Ayat Ayat Cinta 2 : Fahri, Kamu Nabi apa Manusia?

  1. Ratna December 24, 2017 at 5:01 pm Reply

    Tatjana saphira memang actingnya bagus.. saya terkesan.. saat pertama kali melihat actingnya di sweet 20. Total bgt.. mempesona.

    • Adiitoo December 24, 2017 at 10:05 pm Reply

      Setuju sama kamu.

      Akting Tatjana Saphira semakin ke sini semakin matang. Ingat banget pertama kali dia main film sama Al, kakunya amit-amit. Kemudian, dia beradu akting sama Adipati Dolken, lumayan. Dari sejak itu mulai tertarik mengikuti film-film yang dia mainkan. Sampai pada akhirnya, dia berhasil dapat peran di Sweet 20 dan mampu mengeksekusinya dengan sangat baik. Semakin jatuh hati

      • yhwach December 28, 2017 at 11:20 am

        duluan sama adipati tong, bukan al.

  2. emerald December 24, 2017 at 6:31 pm Reply

    saya kira cuma diriku seorang yg agak “gimana” gitu nonton ini
    jujur awalnya gapengen nonton cuma diajak gebetan.. yaudahlah, saya blm sempet baca bukunya sih tapi udh pernah diceritain sama temen garis besarnya jadi dah tau klimaksnya dan endingnya gimana. apa gegara itu saya bilang film ini hambar ?

    entahlah, susah memang mengharapkan film romance indonesia bagi saya yg kebiasaan mewek nonton film romance jepun hehe

    • Adiitoo December 24, 2017 at 10:07 pm Reply

      Wah, pembandingnya Jepang. Ha ha ha..

      Saya juga belum baca novelnya. Enggak kebayang seperti apa isi novelnya setelah menonton film ini.

      Akan tetapi, kata teman yang sudah nonton dan baca novelnya, berbeda jauh sekali. Di novel penggambaran akan sosok Fahri enggak sesempurna ini, tapi di-eksekusi yang memunculkan kesan bahwa Fahri kayak di-Nabi-kan gitu.

      Hehehehe…

  3. Ndy Pada December 25, 2017 at 1:32 am Reply

    Pas aku nonton, ibu-ibu cewek-cewek pada bapeer pas Fahri ngelamar Hulya 😂😂😂

    • Adiitoo December 25, 2017 at 4:56 am Reply

      Padahal mah-ya-elah-ape-bae-deh

  4. Yussaq Ali December 25, 2017 at 5:15 am Reply

    Oh Shit! Semalam baru nonton, ini Fahri memang keterlaluan. Bisa-bisanya menghambur-hamburkan uang untuk bantu sana-sini. Tatjana Saphira manisnya luar biasa, meski saya gak pernah hafal nama pemain film, tapi dia berakting cukup natural di kehidupan nyata.

    Aku cuma kecewa kenapa si Aisha ga ada cerita yang bikin mewek, ekspektasiku bakal ada scene yang bikin mewek ketika Aisha dan Fahri ketemu. Eh ndilalah gitu aja. Tapi okelah, suara mbak Rosa, Isyana, dan Raisa masih enak didengar.

    • Adiitoo December 25, 2017 at 5:37 am Reply

      Itulah, amat disesalkan. Padahal, sudah siap-siap tisu, bahkan handuk kecil kalau tiba-tiba mewek. eh, sampai di akhir cerita, tak ada juga

  5. Dedew December 25, 2017 at 6:44 am Reply

    Duh duh fahri..

    • Adiitoo December 25, 2017 at 11:17 am Reply

      Sabar, Mbak, sabarrrr.

  6. Sulis December 25, 2017 at 6:46 am Reply

    Blm nonton…tp mlh penasaran.

    • Adiitoo December 25, 2017 at 11:18 am Reply

      Tontonlah. Ajak teman-teman yang lain

  7. Riani December 25, 2017 at 6:52 am Reply

    Tapi mas ngerasa hulya nya agresif gak si? Aku mikirnya gitu

    • Adiitoo December 25, 2017 at 11:18 am Reply

      Siapa coba yang agresif Mbak dihadapkan sama laki-laki kayak Fahri gitu

  8. Fanny Fristhika Nila December 25, 2017 at 8:31 am Reply

    Dari awal aja aku ga tertarik nonton film ini.. Apalagi baca review ini, makin dicoret blasss :p. Yg pertama aja nyesel nontonnya -_- .. Ntahlah mas, semua film yg berbau2 poligami ini, aku ngerasa sia2 aja nontonnya.. :p

    • Adiitoo December 25, 2017 at 11:19 am Reply

      Ada apa dengan poligami, Mbak, ada apa? Ceritakanlah….

  9. Marya December 25, 2017 at 10:22 am Reply

    Bingung mau komentar apa, cuma aku suka review-nya… Haha. 😂

    Aku belum nonton AADC 2 sih, karna ga niat nonton juga berhubung nonton film yang pertama aja aku ngerasa filmnya monoton.

    Tapi tipikal sih, kaya tipe2 cerita kacangan yang karakter utamanya sempurna tanpa sela sampai agak mustahil buat bikin plot twist karna dia pasti nemu jalan keluar. 😅

    • Adiitoo December 25, 2017 at 11:20 am Reply

      Terimakasih banyak, Marya.

      Hahaha.. tontonlah, biar tahu bagaimana “serunya”

    • muy December 28, 2017 at 3:13 pm Reply

      Mbak yang di review itu AAC2 ya bukan AADC2 😂

  10. Rhoshandhayani KT December 25, 2017 at 11:07 am Reply

    Duh, aku gak tahan baca spoiler reviewnya
    Terus masih gak tahan baca reviewnya 😅😅

    Aku pengen ngerasain perasaan gregetan saat nonton fahri, sambil ngajak2 suamiku hmmmm…. 😆😆

    • Adiitoo December 25, 2017 at 11:20 am Reply

      enggak spoiler lho, Mbak. Hahaha

  11. Wardah Fajri December 25, 2017 at 11:19 am Reply

    Okehhh jd kepo sm akting Tatjana Saphira setelah sebelumnya di film apa deh lupa judulnya… Aktingnya dah bagus jd penasaran aktingnya di sini.

    • Adiitoo December 25, 2017 at 9:57 pm Reply

      Sweet 20 atau Negeri Van Oranje?

  12. Erny Kurnia December 25, 2017 at 12:13 pm Reply

    Hahaha temen2ku yg uda nonton komentarnya sama kaya kamu. Ya kali ada laki sesempurna fahri. Aku sendiri mengurungkan niat utk nonton film ini hehe

    • Adiitoo December 25, 2017 at 9:57 pm Reply

      Barangkali memang ada, kak, tapi enggak tahu keberadaannya

  13. Witri December 25, 2017 at 12:28 pm Reply

    Makin penasaran pengen nonton nih filmmm

    • Adiitoo December 25, 2017 at 9:57 pm Reply

      Silakan ditonton

  14. Krissandy Prasetyo December 25, 2017 at 1:39 pm Reply

    saya dah baca novelnya dan saya agak kecewa sm karakter hulya di film ini.
    1. Dari silsilah keluarga, hulya di film ini disebutin anak ozan pd hal di novel hulya itu anak akbar paman aisha & ozan itu kakaknya hulya
    2. Penampilan & tingkah laku, hulya di film digambarkan perempuan tanpa hijab & agak agresif. Sementara di novel dia perempuan full hijab tanpa cagar, kalem & mahir maen biola

    Dah gt di novel banyak pelajaran & pengetahuan yg hilang di filmnya.
    Yah wajar sih, sulit mengangkat novel setebal 600an halaman jd film yg cm berdurasi 2jam.
    Over all sih cukup menghibur bwt saya

    • Adiitoo December 25, 2017 at 9:58 pm Reply

      Wah, saya justru belum baca novelnya. Makanya, agak shock melihat film ini. Yang satu agresif, tapi mainnya cantik, yang satu sempurna amat

    • Amelia December 27, 2017 at 5:43 am Reply

      Sama banget! Saya juga udh baca novelnya trs kaget bgt liat Hulya. Suasana islami jd ga berasa sama sekali ditambah fahri ngelamar hulya dengan “will u marry me?” Omg beda bgt sama nuansa di novelnya😂😂

      • Adiitoo December 27, 2017 at 12:02 pm

        😆

  15. Adrian December 25, 2017 at 3:56 pm Reply

    Menurut saya aktingnya Dewi Sandra bagus tapi porsinya yg sangat sedikit n tdk dibuat klimaks dari Directornya x ya hehe. Bront Palarae jg Antagonisnya cukup pada porsinya. Fahri ada bbrp adegan yg kaku. Tp yg hilang greget kayaknya krn sejak awal sdh disuguhi adegan janggal yaitu Keira masuk mobil Fahri yg saat masuk mbl rambutnya keriting tb2 turun mobil jd lurus dg tatanan rambut berbeda. Dan diakhir cerita adegan oplas tuker muka jg itu sangat ganggu, mungkin baiknya jika akan dibuat adegan seperti itu ya knp gak cari artisnya yg secara fisik tinggi+ukurannya sama jadi gak jomplang krn perbedaan antara Dewi Sandra+Tjahjana Saphira kan lumayan jauh mungkin ada sekitar 7-10cm. *Maaf kalo jd spoiler

    • Adiitoo December 25, 2017 at 10:00 pm Reply

      Menurutku kurang greget. Mungkin dia memikul beban bahwa peran yang dia mainkan ini sudah ikonik banget, cuma orang enggak sadar aja.

      Bront Palarae maennya emang mantap sik. Kejinya dapat. Kesan “Bapak” yang menjaga anak-anaknya hilang seketika saat dia bermain di film ini.

      Oplas itu genges abis sih menurut saya. Ya keleeeeeuss dah ah

    • adesri December 27, 2017 at 12:27 pm Reply

      iya ih bener.. padahal mah kenapa bagian cacatnya aja yg dioprasi, diperbaiki lagi mukanya. jadi si dewi sandra tuh ga cacat sebelah lagi gtu loh mukanya..

      • Adiitoo December 28, 2017 at 3:27 am

        Alasannya sungguh enggak logik sih

  16. Rasyid Mufti December 25, 2017 at 4:01 pm Reply

    Setuju banget sama review ini! Fahri bagaikan makhluk astral campuran Superman dan Cassanova hahaha.. Kehebatannya membuat banyak gadis tergila gila hingga membuat Keira histeris bilang “nikahin adek dong abang!!” menurut saya koq gimana gitu… Bahasa jawanya “nggilani”… Duhhh!

    • Adiitoo December 25, 2017 at 10:02 pm Reply

      Anjir. campurannya bagus-bagus amat 😆

      Nah, itu dia, masa Keira yang di awal-awal tampak sangar mendadak luluh dan minta dikawinkan. Kenapa tiba-tiba semuanya pengen dikawinkan sama Fahri, sik?

      • Nurul January 1, 2018 at 4:11 am

        Keira minta dinikahi kan karna menepati janjinya yg ditelevisi itu

  17. Hasan December 25, 2017 at 5:05 pm Reply

    Aku gak baca novelnya, sudah beli tapi males baca karena tebel.. Hahaha…

    Tapi ya bang, aku setuju kalau yang mencuri perhatian di sini cuma Hulya. Ditambah OSTnya Isyana, hadeuh hadeuh, pas banget…

    Chelsea wajahnya gak pantes marah.. Dewi Sandra terlalu sedikit scene nya… Fahri ya gitu deh, bener katamu ini orang baikkkkkk banget

  18. Hasan December 25, 2017 at 5:07 pm Reply

    Ohya satu lagi.. Yang dateng waktu nonton ini ya mbak-mbak, bu-ibu yang berisik, selfie2 sebelum nonton, nyalain hape waktu film lagi main, trus ada anak nangis, ya gitu deh

    • Adiitoo December 25, 2017 at 10:03 pm Reply

      Sama. Masa banyak orangtua yang bawa anaknya. Kesel

  19. ayup December 25, 2017 at 11:09 pm Reply

    diajakin temen2 nonton AAC2 ini, tapi ga minat banget, aku kepo2 alurnya, kesannya ya nyeritain kawin lagi kawin lagi, hadeeh ga banget. Padahal muslim tidak segampang itu berpoligami. ya namanya juga pilem 😥

  20. yiyituwi December 26, 2017 at 12:04 am Reply

    Udah ngerasa Fahri ini digambarkan kayak Nabi sejak ayat-ayat cinta yg dulu. Alhasil pas tau ada film keduanya yah sama sekali gak tertarik, krn udah kebayang selama nonton pasti batin mulu liat kelakuannya Fahri.
    Sebagai perempuan mah, saya gak pernah tertarik liat orang kayak Fahri.

    Btw thanks reviewnya bikin makin kuat untuk gak nonton.

    • Adiitoo December 26, 2017 at 10:40 am Reply

      Hahahaha… sama-sama, Mbak. Senang reviewanya dibaca.

  21. No name December 26, 2017 at 3:53 am Reply

    Reviewnya aku setuju
    Aku sudah baca novelnya mungkin lebih bagus cerita novelnya daripada movie nya.
    Ini pendapat saya

    • Adiitoo December 26, 2017 at 10:41 am Reply

      no problemo, kakak

  22. Meylisa December 26, 2017 at 4:44 am Reply

    Untungnya Fahri itu cuma ada di dunia film. Kalau di dunia nyata, pria model Fahri ini bakal ditolak mentah-mentah sama semua wanita dengan alasan: “Kamu terlalu baik untuk aku, Fahri…..”

    Nice review, Aditya!
    http://www.meylisa.com

    • Adiitoo December 26, 2017 at 10:41 am Reply

      Hahahaha… Kamu terlalu baik untuk aku itu alasan terputus paling ngehek sik

  23. Ika Puspitasari December 26, 2017 at 5:34 am Reply

    Aku belum nonton, hehe
    Jadi penasaran malah, bagus mana AAC 1 apa AAC 2

    • Adiitoo December 26, 2017 at 10:42 am Reply

      tonton dong…

  24. Yasmine Lathifa December 26, 2017 at 6:16 am Reply

    Kalo q belom sempat nonton yg versi Movie nya, tapi udah ‘khatam’ beberapa kali novelnya, hehe.
    Kalo dr sudut pandang Fahri yg sikapnya menjurus ke Nabi, berarti itu persis banget ama di Novel, kalo dr segi akting cast yg lain, ngga heran lah ya, sekaliber Chelsea, Dewi Sandra, Tatjana, etc. Kalo Fedi yg jadi agak kayak ‘Pras -SYTD’ ngga heran sih, soalnya gap SYTD 1 ke 2 ama AAC2 ini ngga terlalu jauh, coba dibalik AAC 2 dulu terus SYTD mungkin kita juga bakalan nemuin ‘Pras’ rasa ‘Fahri’.
    Yang jadi lebih agak males buat buru2 nonton movie nya lebih ke penggarapannya,
    Soalnya dr imaji Novel dibanding ‘trailer’ doang udah banyak kebanting. 1, Di novel Hulya muncul agak tengah cenderung akhir, di film muncul dr awal. 2, begitu muncul cast Tatjana yang bakal mainin Hulya, yang ada dibenak nih, gimana wajah Tatjana berhijab, (soalnya jelas banget di novel, Hulya adalah gadis Turki yg berhijab). Eh, ini dengan anggunnya Tatjana masih dg rambut indahnya mempesona Fahri. & ketika udah nikah pun, hijabnya kayak ala kadarnya gitu, duh…. baru itu doang udah yang bikin ntar2 aja dah nontonnya,

    • Adiitoo December 26, 2017 at 10:42 am Reply

      Wah, wah, spoilert alert. hahaha

  25. […] Baca juga : Review Film Ayat Ayat Cinta 2 : Fahri, Kamu Nabi apa Manusia? […]

  26. Nancy December 26, 2017 at 11:31 am Reply

    Sejak tau bahwa pemeran wanitanya semua udah ganti sich udah gak terlalu semangat nnton . Cuman emg pgn liat fahri aja . Kecewa sich … soalnya jalan ceritanya agak aneh … indonesia suka gt deh kalo bikin film , udh bagus2 pemain yg pertama tp begitu diganti rasanya udah beda . Gak sebagus aac yg pertama . Sosok fahri jg berubah . Anehnya masa sm istri sendiri gak ngenalin .. kan biar ketutup cadar , ga bs ngenalin suaranya ato tatapan matanya … haha mungkin karenq emg cmn pilm kali ya … mungkin next kalo ada aac3 dg pemain baru lagi dan cerita yg baru wahh bakal lebih kecewa penontonnya . Harusnya tokoh fahri dan aisyah ga perlu diganti pemain dan gak boleh dihilangkan .

    • Adiitoo December 27, 2017 at 5:44 am Reply

      Setuju banget. Sayang banget, padahal akan lebih terasa nostalgia kalau ada teman-teman Fahri yang lama di dalamnya

  27. Karna December 26, 2017 at 12:19 pm Reply

    dimana mana kalau udah baca novelnya terus liat adaptasinya bakal kecewa

    dikecewain lagi sama adaptasi novel.
    Fahri yang sangat menjaga hubungan dengan perempuan seakan sirna dari novelnya. Dipasangkan dasi oleh yang bukan muhrimnya, duduk bareng, dsb.
    Hulya juga memiliki perbedaan karakter yang sangat berbeda jauh dengan novelnya.

    kind of disappointed here —

    • Adiitoo December 27, 2017 at 5:45 am Reply

      Belum baca novelnya 😦

  28. Fay December 26, 2017 at 1:16 pm Reply

    Aku belum baca novelnya, tapi secara keseluruhan filmnya bagus, memang kalo baca novelnya dulu pasti kecewa karena ketika di film kan lebih mengejar sisi komersil. Pengen nanggepin karakter Keira yang minta dinikahin sebetulnya bukan karena dia tergila-gila sama Fahri tapi lebih kayak bales budi, Fahri udah menuhin impian dia padahal dia benci banget sama Fahri, makanya mungkin dia pengen berterima kasih dengan nyerahin diri nya ke Fahri karena dia ngga tau harus dengan cara apa ngebales orang yang udah wujudin mimpinya dia. Trus tentang Aisha, kisah dia bikin aku sedih banget waktu dia di penjara dan mau jadi korban nafsu tentara Israel, dia sampe “ngerusak” dirinya dibanding dirusak sama mereka, yang rusak bukan cuma wajah tapi organ wanita nya juga, bayangin sakitnya kayak apa mungkin cuma cewek sih yang bisa bayangin karena Aisha pengen jaga kesuciannya hanya untuk suaminya tapi ironinya tindakan itu malah ngebuat dia ngga bisa balik lagi dengan suaminya karena dia udah rusak. Itu sih interpretasi aku dari film, kurang tau dari novelnya penggambarannya seperti apa

  29. rizha December 26, 2017 at 3:54 pm Reply

    Belum nonton film nya tapi dari review-nya jadi ga tertarik. 😂.
    Dan review-nya sangat bagus, 😊

    • Adiitoo December 27, 2017 at 5:46 am Reply

      Terimakasih sudah meluangkan waktu buat membaca tulisan ini

  30. Fatimah December 26, 2017 at 4:33 pm Reply

    Saya sangat sangat sangat setuju dengan review ini. Ternyata bnyak yg sependapat. Hahaha maju terus.. tapi sisi baiknya mungkin film ini memberikan sedikit hawa sejuk dalam kekisruhan negara akhir2 ini

  31. Nisa December 26, 2017 at 4:55 pm Reply

    Baca novel aac2 udah 3x tapi tiap baca pasti nangis bombay, berharap pas nonton baper dan nangisnya lebih, sampe mau nonton di premier biar lebih greget tp krn satu dan lain hal jd nonton di cgv dan ternyata saya cuma dibikin nangis 1x dan bersyukur gajadi nonton di premier :’)

    • Adiitoo December 27, 2017 at 5:48 am Reply

      Hahahaha… sampai nangis saat baca novelnya? Malah jadi penasaran buat baca novelnya

  32. Novj December 26, 2017 at 9:56 pm Reply

    Bener banget, heboh doang ni film, sayang talent dan pengisi soundtrack nya gak imbang sma cerita.. Wkwkwk. Lebih kayak sinetron gak siiih.. Ksian belajar smpe malem, saat debat gtu ajah isinya, aisha yg segitunya pertahankan kehormatan tpi dengan ringan lakuin operasi yg dijelas diharamkan. Ckckck. #nyeseludnnton

    • Adiitoo December 27, 2017 at 5:48 am Reply

      HOreeeee… saya ada teman

  33. Tasha December 26, 2017 at 11:43 pm Reply

    Intinya adalah: kehebatan Manoj Punjabi dalam meng-hire aktor-aktor bagus untuk ‘mau’ dipekerjakan dalam film sampah. Capitalist wins!

  34. Yeny MaliQa December 27, 2017 at 1:15 am Reply

    Bagus review ny

    Nih dikasi hadiah

    Baju buat di setrika se ember 😂

  35. Adiitoo December 27, 2017 at 5:49 am Reply

    Yahhhhh 😦

  36. Defarani December 27, 2017 at 1:23 pm Reply

    Nice review!
    Setelah menonton ini bersama ibu dan ayahku (yang notabene penggemar film2 beginian), susah sekali untuk menyampaikan bahwa film ini amat sangat buruk. Oke, cinematography nya memang baik, pemain pemain yang ada pun berkelas (dan Tatjana sangat memukau untuk umur 20 tahun), sountracknya sangat memanjakan telinga, tapi ceritanya itu lho…
    1) Mengapa endingnya tidak jauh berbeda dengan operasi plastik? Padahal operasi plastik katanya mengubah ciptaan Allah?
    2) Adegan debat yang dipersiapkan habis habisan semalam suntuk hanya untuk mengucapkan 1-2 buah kalimat sepele?!
    3) Fahri tidak mengenal Sabina? Padahal jelas-jelas cinta? Masa tidak bisa mengenal istrinya sendiri? Okelah dia pakai cadar, tapi kan selama ini memang pakai cadar? Selain itu, suaranya kan tidak berubah?
    3 alasan ini yang membuat saya geleng-geleng kepala sendiri. Bahkan, 3/4 jalan cerita saya bisa tidur di bioskop!
    Maaf ujung-ujungnya nge rant habis habisan. Tapi, film ini akan membuat saya mengingatkan diri sendiri untuk menjauhi film-film Indonesia, bahkan yang terkenal sekalipun.

    • Rahadian December 27, 2017 at 2:11 pm Reply

      1. Mungkin penulis naskahnya cuma mau masukin endingnya doang. Sebenernya aac2 bagus seutuhnya kalau masukin semua yg ad di novelnya. Kalau di novel fahri bener2 minta pndapat dengan syeikh utsman gurunya untuk memutuskan ini.

      2. Sebenarnya ada 2 debat, debat prrtama dengan baruch dkk, debat kedua dengan para atheis. Dan situ lengkap banget pernyataan n argumentasi2 yg di keluarkan fahri dan memuaskan pembacanya.

      Ya pada dasarnya film ini gk sesempurna novelnya. Tpi bener2 puas kalau “hanya” baca novelnya. Film ini ya anggap aja pemuas penasaran.

      • Defarani December 27, 2017 at 4:34 pm

        Memang film tidak akan sebagus novelnya yah, plus lagi saya gak menonton Ayat Ayat Cinta yang pertama. Jadi kalau dari sudut pandang yang benar-benar hanya penikmat film satu ini, yah, saya harus katakan bahwa film ini sangat buruk.
        Terima kasih penjelasannya btw! 🙂

      • Adiitoo December 28, 2017 at 3:27 am

        Hahahaha… gppp

    • S M A July 1, 2018 at 10:42 pm Reply

      Suaranya berubah mba, karna kejadian pas jadi relawan di palestina 🙂

  37. Rahadian December 27, 2017 at 2:04 pm Reply

    Kalau soal sahabat2nya fahri, di novel pun tidak ad pertemuan fahri dengan sahabat2nya yang lama (kecuali misbah). Disini(film) misbah kyk gk punya tujuan apa2 main ke tmpat fahri, smpe si fahri menikah lho. Tpi kalo di novel ceritanya memang beda. Kalau di novel misbah bertemu dengan fahrj secara ketidaksengajaan(bukan di rumah). Ad banyak yg gk di masukin sih, padahal disitu pointnya. Aduhhh, padahal di novel, hulya jago main biola, dn smpat berkompetisi dengan keira.

    • Adiitoo December 28, 2017 at 3:29 am Reply

      Iya, tahu-tahu kucluk datang aja gitu. kocak banget

  38. Yoga Kurniawan December 27, 2017 at 10:01 pm Reply

    bah saya belum nonton tapi penasaran ngikutin review nya jadi ikutan gendeng karena ketidak masukakalan film ini 😂😂

    • Adiitoo December 28, 2017 at 3:30 am Reply

      Jangan terlalu dipikirkan banget, Mas. Nanti stres 😆

  39. Judith Cholya December 27, 2017 at 11:39 pm Reply

    “Masya Allah. Nikahi aku, Fahri, nikahi aku! Aku siap jadi pendampingmu. Aku tak masalah jika engkau tidak memberikanku nafkah badan. Sumpah. Kamu menikahiku tapi bercumbu dengan yang lain, aku ikhlas. Yang penting, nikahi aku Fahri.”
    Mas kamu laki mas sadar!! Hahaha

    • Adiitoo December 28, 2017 at 3:30 am Reply

      Astaghfirullah. untung sudha diingatkan

  40. Aan Suryadi December 28, 2017 at 12:17 am Reply

    Semua pembaca novel ayat-ayat cinta 2 setelah nonton filmnya pasti akan kecewa. Film ini hanya menggambarkan intinya saja.
    Andaikan penggarapan film ini memaksimalkan dan menyamakan persis jalan cerita yang ada di novel. Saya yakin film ini akan jauh lebih baik.

  41. Meli December 28, 2017 at 12:22 pm Reply

    Hahahaah setuju boro2 nangis rasanya gue mau marah2 aja nontonnya. Baca review gue juga yaa http://journalika.blogspot.co.id/2017/12/review-ayat-ayat-cinta-2.html?m=1
    Hidup fahri manusia setengah dewa!

  42. Irmilindo December 29, 2017 at 2:03 am Reply

    Datar banget … ngantuk dan aneh, phiuff. Setuju dengan review nya. Sorry, nyesel nonton nya.

  43. Cindeagustina December 29, 2017 at 7:18 am Reply

    Kecewa banget. Padahal AAC 1 filmnya bagus. Aku suka konfliknya. Di AAC 2 ini malah aku ga lihat ada konflik aku tunggu” . Kecewa banget

  44. Adi December 29, 2017 at 5:01 pm Reply

    Novel aac2 kan penuh nilai islami, gak mngkinlah seorang MP mau membuat filem ttg dakwah. wajar hasilnya ginni

  45. […] film ini terinspirasi Ayat Ayat Cinta 2 digabungin dengan Dear Nathan!,” kata saya dalam […]

  46. yudimensi January 1, 2018 at 4:55 am Reply

    saya nnt film ini suka sound diawalnya saja saat gaza di bombardir israel… haha..
    kelanjutanya hadeuh Aneh dan Ajaib dan sangat mudah ditebak… met taun baru fahri dan aisyah 😁

  47. Heba January 2, 2018 at 1:34 pm Reply

    Nabi kan manusia 😦

  48. masmudi January 17, 2018 at 4:10 pm Reply

    Intinya Film ini mengandung pesan kepada seluruh wanita di seluruh dunia yaitu”jangan mau jadi istri keduanya Fahri..ujung2nya koit bin wafat” & yg sangat menyedihkan kereligiusan film ini kebanting sampe ndlosor dengan menyalahi kodrat”ganti wajah” di endingnya

  49. Arsyad Albanjarys March 29, 2018 at 10:18 am Reply

    Aku nangis dengan ketimpangan ceritanya.. Ya ampun,, untung pas nonton msh sadar 😂😂
    Btw,, reviewnyaa keren vroh

  50. FARUQ April 4, 2018 at 3:15 pm Reply

    Sedikit masukan juga buat TS, ketika membuat review Ayat Ayat Cinta 2 dapat di bandingkan dengan membaca novelnya setelah nonton filmnya, atau membaca novelnya dulu baru liat filmnya. Sebagai penggemar Kang Abik dan Novel2nya, jujur bgt memang agak kecewa dengan hasil dari filmnya yang alur ceritanya, menurut saya berbeda. Beberapa part hilang dan diganti dengan part lain yang membuat jalan cerita jadi agak aneh, dan terkesan tiba-tiba ada aja. Sedikit mrekomendasikan saja buat TS dan teman2 semua, jika ingin melihat Ayat2 Cinta 2 bisa lebih diperjelas dengan membaca Novelnya. Karena Novelnya Bagus Buanget (meski bukunya setebal kamus) dan yang pasti lebih religius, romantis, dramatis, dan menguras air mata (lebay). Pokoknya Wajib Baca novelnya, kalau mau tau cerita lengkapnya dan aslinya.

  51. S M A July 1, 2018 at 10:38 pm Reply

    Saya udah baca novelnya, dan sama sekali tidak ada adegan yang didramatisir. Alurnya ga ada yang melenceng jauh dari novelnya. Tentang menghamburkan uang untuk tetangga, dan yg lain lagi, itu memang sudah tercetak jelas di novelnya. Bukan karna skenario film semata. Ayat ayat cinta 2 ini lebih mengajarkan ‘how to be a great moslem’. Dan jawaban dari pertanyaan terakhir adalah; sure dia manusia. Kealiman Fahri aja bisa menurun, bisa berbuat kesalahan, atau melakukan perbuatan baik yang justru disangka berlebihan. Jadi kenapa harus dipertanyakan lagi dia nabi atau manusia?
    Bukankah Fahri ini bisa jadi acuan untuk para muslim agar bisa lebih memanfaatkan hartanya untuk orang yg lebih membutuhkan? Ini hanya pendapat saya, terima kasih.

  52. […] Review Film Ayat Ayat Cinta 2 : Fahri, Kamu Nabi apa Manusia? […]

  53. […] Review Film Ayat Ayat Cinta 2 : Fahri, Kamu Nabi apa Manusia? […]

  54. […] Review Film Ayat Ayat Cinta 2 : Fahri, Kamu Nabi apa Manusia? […]

Leave a reply to Adiitoo Cancel reply